Daftar Isi
- Pendahuluan
- Cara Menahan BAB
- Batasi Kafein
- Jangan Mengejan
- Kencangkan Otot Pantat
- Jangan Berjongkok
- Hindari Makanan Pedas
- Bahaya Menahan BAB Secara Terus-menerus
- Sembelit
- Wasir
- Ketegangan Otot Panggul
- Distensi atau Peregangan pada Rektum
- Kerusakan Sfingter Anus
- Risiko Kanker Usus Besar
- Kesimpulan
Pendahuluan
Menahan buang air besar (BAB) terkadang diperlukan saat kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk ke toilet. Misalnya, saat perjalanan jauh atau tidak nyaman dengan kondisi toilet umum dan sanitasi yang tersedia. Meskipun terkadang diperlukan, menahan BAB juga memiliki dampak negatif pada kesehatan pencernaan. Di antaranya meningkatkan risiko sembelit atau masalah pencernaan lainnya.
Lantas, bagaimana cara menahan BAB yang aman dan sehat saat situasi tidak memungkinkan? Apa saja bahayanya jika dilakukan secara terus-menerus? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Cara Menahan BAB
Meski tidak disarankan untuk menahan BAB, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu menahannya sampai mendapatkan kondisi dan toilet yang memadai. Berikut adalah cara-cara menahan BAB yang aman dan sehat:
Batasi Kafein
Kafein adalah stimulan yang ditemukan dalam teh dan kopi. Kandungan tersebut dapat mengiritasi perut dan bisa langsung menyebabkan sakit perut pada sebagian penggunanya. Bukan hanya sakit perut, kafein yang terkandung di dalam kopi juga bisa memicu masalah pencernaan lainnya. Oleh karena itu, jika sedang berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk BAB, sebaiknya batasi konsumsi kafein terlebih dahulu.
Jangan Mengejan
Mengejan merupakan salah satu mekanisme yang membantu mendorong feses keluar dari anus dan rektum. Proses ini disebut sebagai refleks defekasi, di mana terjadi kontraksi otot-otot di sekitar panggul, termasuk sfingter anus. Saat menahan BAB, sebaiknya hindari melakukan mengejan karena dapat memperparah keinginan untuk BAB.
Kencangkan Otot Pantat
Cara menahan BAB lainnya adalah dengan mengencangkan otot pantat atau otot dasar panggul (pubococcygeus) dapat menurunkan keinginan untuk BAB. Sebab, otot ini berkaitan dengan fungsi otot-otot di sekitarnya, termasuk sfingter anus. Ketika mengencangkan otot pantat, terutama saat duduk atau berdiri, hal ini dapat memberikan tekanan pada sfingter anus. Saat sfingter anus menyempit, hal inilah yang pada akhirnya mengurangi sensasi ingin BAB.
Jangan Berjongkok
Cobalah berdiri atau berbaring, karena posisi jongkok bukanlah posisi yang tepat untuk buang air besar. Cara ini dapat membantu menipu tubuh dan menghilangkan keinginan untuk buang air besar. Sedangkan posisi jongkok bisa meningkatkan tekanan pada perut, dan membantu pergerakan usus menjadi lebih lancar. Jika tidak memungkinkan untuk merebahkan diri, kamu bisa berdiri dan berjalan-jalan kecil.
Hindari Makanan Pedas
Cara menahan BAB selanjutnya adalah dengan menghindari makanan pedas. Cabai rawit di dalam makanan pedas mengandung capsaicin, yaitu bahan kimia yang menyebabkan sensasi panas atau terbakar. Kandungan ini bisa mengiritasi bagian sensitif tubuh, termasuk perut, sehingga dapat meningkatkan hasrat ingin BAB.
Bahaya Menahan BAB Secara Terus-menerus
Meskipun terkadang diperlukan, menahan BAB secara terus-menerus dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat terjadi jika terlalu sering menahan BAB:
Sembelit
Menahan BAB dapat menyebabkan sembelit. Ketika ini terjadi, usus bagian bawah menyerap air dari tinja yang menumpuk di rektum. Hal tersebut bisa mengurangi kadar air dalam feses, sehingga menjadi lebih sulit dikeluarkan karena teksturnya mengeras.
Wasir
Tekanan yang terjadi saat menahan BAB dapat menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus, yang dikenal sebagai wasir.
Ketegangan Otot Panggul
Masalah ini dapat berkontribusi pada gangguan kesehatan, seperti nyeri panggul dan disfungsi otot panggul.
Distensi atau Peregangan pada Rektum
Jika seseorang kehilangan sensasi di dalam rektum (hiposensitivitas rektal), hal ini dapat berujung pada episode inkontinensia.
Kerusakan Sfingter Anus
Menahan BAB bisa menyebabkan tekanan berlebih pada sfingter anus dan mempengaruhi kontrol buang air besar.
Risiko Kanker Usus Besar
Peningkatan tinja di usus besar dapat meningkatkan jumlah bakteri, dan memicu peradangan usus besar jangka panjang yang berujung pada kanker usus besar.
Kesimpulan
Menahan BAB terkadang diperlukan dalam situasi mendesak, namun sebaiknya tidak dilakukan secara terus-menerus karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa cara menahan BAB yang aman dan sehat adalah dengan membatasi kafein, tidak mengejan, mengencangkan otot pantat, tidak berjongkok, serta menghindari makanan pedas. Jika mengalami masalah seputar BAB, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.